mari mengenal sistem kapitasi lebih dekat

 
0
Kapitasi berasal dari kata “kapita” yang berarti “kepala”. Secara harfiah maka sistem kapitasi berarti cara perhitungan berdasarkan jumlah kepala yang terikat dalam kelompok tertentu. Kepala dalam hal ini berarti orang atau peserta atau anggota. Definisi sistem kapitasi itu sendiri adalah metode pembayaran untuk jasa pelayanan kesehatan dimana pemberi pelayanan kesehatan (dokter atau rumah sakit) menerima sejumlah tetap penghasilan per perserta, per periode waktu (biasanya bulan), untuk pelayanan yang telah ditentukan per periode waktu.
Pembayaran bagi Pemberi pelayanan Kesehatan (PPK) dengan sistem kapitasi adalah pembayaran yang dilakukan oleh suatu lembaga kepada PPK atas jasa pelayanan kesehatan yajg diberikan kepada anggota lembaga tersebut, yaitu dengan membayar di muka sejumlah dasa sebesar perkalian anggora dengan satuan biaya (unit cost) tertentu. Didasari ats jumlah tertanggung (orang yang dijamin atau anggota) baik angota itu dalam keadaan sakiy atau dalam keadaan sehat yang besarnya ditetapkan dan umumnya dibayarkan dimuka tanpa memperhitungkan jumlah konsultasi atau pemakaian pelayanan di PPK tersebut.
Untuk menentukan angka kapitasi perlu diketahui dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam menentuka kapitasi, yaitu prediksi angka utilisasi (penggunaan pelayanan kesehatan) dan penetapan biaya satuan. Besaran angka kapitasi ini sangat dipengaruhi oleh angka utilisasi pelayanan kesehatan dan jenis paket ( benefit) asuransi kesehatan yang ditawarkan serta biaya satuan pelayanan.
Jenis-jenis kapitasi adalah sebagai berikut :
  • Penuh /total : rawat jalan sampai rawat inap
  • Sebagian : rawat jalan saja, rawat inap saja, hanya jasa pelayanan tanpa obat, dll.
  • Risk adjusment capitation : berbasis umur, risiko sakit, geografi

Manfaat sitem kapitasi ini adalah :
-         ada jaminan tersedianya anggaran untuk pelayanan kesehatan yang akan diberikan
-         ada dorongan untuk merangsang perencanaan yang baik dalam pelayanan kesehatan, sehingga dapat dilakukan :
  • pengendalian biaya kesehatan per anggota
  • pengendalian tingkat penggunaan pelayanan kesehatan
  • efesiensi biaya dengan penyerasian upaya promotif-preventif dengan kuratif-rehabilitatif
  • rangsangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efesien
  • peningkatan pendapatan untuk PPK yang bermutu
  • peningkatan kepuasan anggota yang akan menjamin tersedianya kesehatan masyarakat

Konon disebutkan bahwa pembiayaan kesehatan dengan sistem kapitasi dinilai lebih efektif dan efisien menurunkan angka kesakitan dibandingkan sistem pembayaran berdasarkan layanan (fee for service). Tetapi sistem kapitasi bisa diterapkan jika pemerintah memberikan asuransi kesehatan bagi seluruh rakyat seperti disebutkan dalam UU No 40 tahun 2004 tentang Sistem jaminan Sosial Nasional (SJSN). Yang menjadi keuntungan dan kelemahan dari sistem kapitasi adalah sebagai berikut :
  • Keuntungan
  1. RS dapat jaminan adanya pasien (captive market)
  2. RS mendapat kepastian dana di awal tahun/kontrak
  3. bila berhasil mengefesiensikan pelayanan akan mendapar keuntungan
  4. dokter dapat lebih taat prosedurpromosi dan prevensi akan lebih ditekankan
  • kelemahan
  1. cenderung underutilization
  2. bila dokter belum memahami dapa menimbulkan konflik
  3. bila peserta tidak banyak ada resiko kerugian
Untuk mengurangi kelemahan tersebut, maka utilization review harus diperkuat, dan bila perlu dikontrakkan keluar oleh ahlinya. Standar terapi harus disusun secara serius dan ditaati agar dokter atau Rumah Sakit betul-betul bertanggung jawab akan kesehtan masyarakat.
Yang mejadi tantangan saat ini adalah perlunya menjaga agar asumsi-asumsi dapat terpenuhi dan juga harus siap dalam mengantisipasi risiko kerugian dengan membuat risk pool ( dana cadangan). Dibutuhkan keharusan untuk menciptakan sistem mutu tetap terjaga, secara insentif dan disinsentif.
Untuk langkah-langkah perhitungan kapitasi sebagai berikut :
  1. menetapkan jenis-jenis pelayanan yang akan dicakup dalam pembayaran kapitasi
  2. menghitung rate utilisasi ( angka pemanfaatan) yang biasanya dihitung per 1000 jiwa
  3. mendapatkan rata-rata biaya per pelayanan yang dicakup dalam kontrak kapitasi
  4. menghitung biaya per kapita per bulan untuk tiap pelayanan
  5. menjumlahkan biaya per kapita per bulan untuk seluruh pelayanan guna mendapatkan besaran biaya kapitasi. Jira diperlukan, menghitung dana pool rujukan dan dana rumah sakit atau dana ditahan (withhold).